Kamis, 27 Desember 2007

Aku dan Cintaku

Aku dan Cintaku

Dia datang pada suatu masa
Jauh berhembus dibalik kegelapan malam
Sejarah hidup telah dimulai
Aku buka gerbang nirwana itu
Warna demi warna bertabur diantara dua jiwa yang lelap dalam satu rasa kemanusiaan
Hari demi hari aku arungi dengan nama cinta
Hingga seluruh ruang jiwaku penuh dengan harapan tentangnya
Rasa itu kemudian mejelajah menelusuri malam keabadian
Mencari perpaduan sebagaimana fitrahnya
Kasih sayang pun tersulam kuat diantara keduanya
Tetesan air telah bercampur dalam samuderah surgawi

Bidadari mungilku
Rintihan cintaku mengemah memenuhi jagat raya
Memenuhi setiap ruang-ruang semesta
Ada dalam setiap irama
Bersemayam diselah-selah kebekuan lara

Memaknaimu amat sangatlah sulit
Bersamamu, seluruh keberadaanku lebur dalam segala makna dirimu

Aku melihat seisi surga mekar diantara senyummu
Merebak perlahan bersama hangat rasamu
Hanya dengan bersamamu
Aku bisa terbang keatas singgasana kesempurnaan

Selasa, 25 Desember 2007

Hari Pertama Penciptaan

Demi nikmat penyatuan dan pelepasan, kehidupan membangun semesta raya ini dan dari desah nafasnya tercipta rumah keajaiban dari siang dan malam.

Masing-masing bertebaran menerpa gairah dan cinta diri untuk berekspresi sambil berteriak lantang: “Aku berbeda dengan engkau.”

Maka bulan dan bintang-gemintang belajar terbang menari, ratusan lampu-lampu dinyalakan di angkasa: matahari menggantung di langit biru membentang kubah emasnya dengan tali-tali berwarna perak, di ujung timur fajar pertama pecah dan dari dunia yang baru lahir ia mengangkat tabir

Tapi manusia bumi masih terpencil, sepi dan sunyi.

Belum ada kafilah melintasi padang pasirnya, sungai-sungai belum bergelut menelikung bebukitan, belum ada awan gemawan menjatuhkan tetesan di dedaunan, tiada burung-burung bercerecau di dahan-dahan, dan tiada pula rusa-rusa mungil melompat di sesemakan.
Bumi yang belum rata layaknya asap yang menggunpal-gumpal, belum lagi menyalakan laut dan darahnya dengan kehidupan. Rerumputan tertidur di dasar lelap, belum tersentuh angin musim dingin

Langit mencerca bumi: “Belum pernah aku lihat makhluk seburuk engkau, terpejam buta dalam jangkauanku: tanpa lampuku, darimana engkau peroleh terangmu? Engkau dapat tumbuh setinggi puncak Alvand, tapi ia sebenarnya tidak pijar ataupun tumbuh. Sekarang pilihlah perempuan sundal yang akan meremasmu atau matilah dalam kehinaan.”

Umpatan ini membuat bumi berduka, bermuram durja diliputi kesedihan dan menerawang Tuhan demi menyirami kehidupannya yang kotor dan tiba-tiba dari balik tabir langit suara menyahut: “Andaikan engkau tahu pusakamu yang tak ternilai harganya, engkau mungkin tidak akan bersedih. Karena apabila engkau memandang jiwamu engkau akan menemukan hayat yang menggelegak siap menerangi hari-harimu dan tidak perlu lagi cahaya dari luar

Apa yang membuat hari benderang? Matahari bundar yang ternoda!

Dari hayat yang tidak ternoda cahayamu akan terbit. Cahaya ini akan menuju angkasa raya melaju lebih cepat ketimbang cahaya bulan dan matahari.

Sudahkah engkau hapuskan sketsa harapan dari kanvas jiwamu? Dari debu-debu kegelapanmu sendiri cahaya akan bersinar.

Pengetahuan manusia akan mendesak menguasai angkasa, cintanya akan mengaku Yang Tak Terhingga.

Dengan mata yang lebih terjaga ketimbang milik jibril, ia akan menemukan jalan meski tanpa bimbingan.

Terbentuk dari lempung, manusia akan membumbung seperti malaikat hingga langit menjadi kedai minuman tua di pinggir jalan-jalan yang ditempuhnya.

Kubah-kubah langit kan ditembusnya bagai jarum menusuk sutra.
Dan ia akan mencuci kehidupan dari segala nodanya.

Tatapan matanya akan membuat suram kabut bumi cerah berseri.
Meski hanya sedikit berdoa dan banyak menumpahkan darah, namun dia tetap melaju selamanya.

Dari semesta ia akan belajar memahami sifat-sifat sang wujud, “Siapa yang tenggelam dalam pesona kecantikan Tuhan, maka ia akan menjadi raja segenap makhluk ciptaan.”

Mohammad Iqbal, dari Javid Nama: Ziarah Abadi

Kamis, 15 November 2007

cINTA SEBAGAI SYARAT HARMONI ALAM SEMESTA

Bila tidak ada cinta maka dunia akan beku, cinta adalah penaka lautan luas, seluas daya jelajah naluri manusia, dan cinta baru bisa dirasakan sesutuhnya jika manusia terbebas dari keterjebakan dari objek-objek material. manusia harus meneropong jauh lebih dalam apa yang ada dibalik penampakan2 empirikal ( Rumi )

Selasa, 13 November 2007

soul of filosofi

manusia menjalani hidup dengan memiliki potensi masing-masing. ada yang diajar karena ada sang pengajar, ada yang fakir karena ada sang penderma, ada yang sendiri karena ada yang mau menemani, manusia selalu mencari-cari kerena ada sesuatu hal yang mereka ingin capai, tentunya dengan kadar dan derajat yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas potensi yang dimiliki. begitu seterusnya sampai mereka menjadi bijak...........................